Upaya Pemulihan Ekonomi Indonesia, Wamenkeu Optimis Pemulihan Berlanjut

INDONESIATRENDS - Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) menyampaikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada dua kondisi, yaitu pemulihan yang terus

“Kita optimis karena pemulihan berlanjut terus, kegiatan ekonomi mulai terbuka dan bertambah terus, tapi disisi lain kita waspada kepada perkembangan global yang mau tidak mau pasti akan memberikan dampak kepada kita dan harus kita sikapi,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Wamenkeu Suahasil Nazara menambahkan, kondisi ini menjadikan APBN sebagai shock absorber, dimana jika terjadi guncangan yang muncul tiba-tiba, maka APBN bisa menjadi penahan pertama dari guncangan tersebut.

Baca Juga: Prediksi Penerimaan Negara Tahun 2023 Meningkat, Ini Kata Kemenkeu

“Misalkan, peningkatan eskalasi inflasi dunia karena harga komoditasnya naik. APBN akan memberikan bantalan dulu supaya masyarakat tidak harus tertransmisikan langsung,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Namun, wamenkeu meminta untuk tidak melupakan rencana APBN jangka menengah dan panjang, seperti target ekonomi hijau dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Wamenkeu menyampaikan, APBN harus tetap menjadi stabilitas dalam sektor keuangan. 

Wamenkeu menambahkan, Kementerian Keuangan bersama-sama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan terus berkoordinasi dengan memperhatikan gerak ekonomi dunia usaha dan masyarakat. 

Baca Juga: Deddy Corbuzier Blak-blakan Suka Mantan AKB yang Pindah ke JAV, Haruka: Japanese Airlines

“Ini kita kalibrasi terus dan kita yakin bahwa dengan dukungan yang luar biasa dari DPR selama beberapa tahun Covid ini, kita akan lanjutkan pemulihan ekonomi Indonesia dan kita betul-betul bisa keluarkan dari pandemi ini,” ujar Wamenkeu.

Wamenkeu berharap, RAPBN 2O23 lebih Diinstruksikan untuk meningkatkan produktivitas nasional dan menjaga keberlanjutan keuangan negara di tengah ketidakpastian perekonomian global, dengan tetap memaksimalkan peran APBN untuk melindungi masyarakat.**