INDONESIATRENDS - Perlu kita ketahui, banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari setiap kejadian yang kita alami, termasuk problematika menjalani kehidupan di usia remaja. Remaja adalah perkembangan manusia dari usia anak-anak menuju usia dewasa, yang mana usia remaja ini merupakan usia pertengahan. Karena pada masa ini manusia tidak bisa disebut anak-anak dan tidak bisa juga disebut dewasa.
Menurut Sarwono, tahap perkembangan remaja itu ada 3, yaitu; remaja awal ketika usia 11-14 tahun, remaja pertengahan ketika usia 15-17 tahun dan remaja akhir ketika usia 18-21 tahun.
Usia remaja ini bisa dibilang usia yang rentan. Namun, bukan rentan penyakit, ya, tetapi rentan akan faktor-faktor, entah itu faktor eksternal ataupun faktor internal. Faktor eksternal yang negatif sering kali mudah mempengaruhi kepribadian dan gaya hidup remaja.
Baca Juga: Adanya Simpang Siur Kabar Raffi Ahmad Sumbang Rp.50 Juta, Indy Barends Karifikasi
Pengaruh kepribadian remaja juga terlihat, ketika banyak remaja sekarang yang sering plin-plan dalam melakukan dan menentukan sesuatu, dan juga rasa ingin tahu atau rasa penasaran yang sangat tinggi. Jika remaja sulit mengontrol diri, mereka bisa terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Penelitian juga mengatakan bahwa masalah terbesar bagi remaja saat ini adalah kecemasan dan depresi. Tidak sedikit remaja yang stres akan permasalahannya dengan teman, kekasih atau yang paling utama adalah keluarga, itu bisa menjadi sebuah faktor seorang remaja mengalami depresi.
Faktor eksternal dari keluarga juga bisa menjadi penyebab seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Baca Juga: Peringatan Peristiwa Khojaly Recognize to Reconcile diselenggarakan di Indonesia
Di usia ini juga mindset mulai terbuka, dan mulai ada kekhawatiran tentang masa depan, dari situ muncul pertanyaan, "Di masa depan, kita mau jadi apa?" Dan pertanyaan itu akan sering muncul di kepala saat menjelang lulus SMA.
Di mana kebanyakan anak SMA yang baru lulus plin-plan dalam menentukan tujuan hidupnya akan kemana. Melihat teman sebayanya masuk kampus A, ikut masuk kampus A, padahal sebenarnya dia mau masuk kampus B, melihat temannya kerja, ikut mau kerja, padahal dia sendiri masih ragu dalam menjalaninya.
Baca Juga: Buruh Gelar Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja, Massa Bawa- Bawa Keranda Mayat
Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi para remaja, apa mereka bisa melewati fase tersebut dengan baik atau tidak. Memang ini masanya, di mana kita bingung menentukan masa depan, bidang apa yang kita sukai dan lain sebagainya.
Ketika itu semua dijalani tanpa adanya bimbingan atau support system, itu akan mempengaruhi apa yang kita lakukan kedepannya; tindakan positif atau negatif.
Artikel Terkait
Polres Jaksel Kebanjiran Karangan Bunga Penganiayaan Anak Pejabat Pajak: Tangkap Penghasut Penganiaya David
Esk Karo Paminal Hendra Kurniawan Divonis 3 Tahun Penjara dalam Kasus Pembunuhan Berencana Ferdy Sambo
Buruh Gelar Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja, Massa Bawa- Bawa Keranda Mayat
Peringatan Peristiwa Khojaly "Recognize to Reconcile" diselenggarakan di Indonesia
Adanya Simpang Siur Kabar Raffi Ahmad Sumbang Rp.50 Juta, Indy Barends Karifikasi