Buruh Gelar Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja, Massa Bawa- Bawa Keranda Mayat

INDONESIATRENDS- Aksi unjuk Rasa menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja dilakukan oleh sejumlah buruh di depan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa, 28 Februari 2023.

Diketahui massa mulai berkumpul di depan Gedung DPR sejak pukul 13.30 WIB.

Dalam menggelar aksinya, para demonstran membawa sejumlah atribut seperti bendera, hingga poster yang bernada penolakan Perppu Cipta kerja.

Namun yang lebih unik lagi, massa juga membawa keranda mayat yang bertuliskan ‘Gugurnya Suara Rakyat dan Korban Cipta Kerja’. Sebgaimana dikutip dari pikiranrakyat.com berjudul Demo Tolak Perppu Cipta Kerja, Massa Buruh Bawa Nasi Tumpeng hingga Keranda Mayatperpu

Baca Juga: Esk Karo Paminal Hendra Kurniawan Divonis 3 Tahun Penjara dalam Kasus Pembunuhan Berencana Ferdy Sambo

Menariknya massa juga membawa sebuah keranda mayat yang berisi tulisan 'Gugurnya Suara Rakyat' dan 'Korban Cipta Kerja'.

Salah seorang massa aksi menyatakan keranda mayat tersebut sebagai simbol matinya suara rakyat.

Selain itu menurutnya keranda juga sebagai simbol bagi DPR yang berkhianat.

"Jadi mereka yang berkhianat tempatnya disini (keranda mayat)," kata salah seorang massa buruh.

Massa juga nampak membawa nasi tumpeng lengkap dengan sejumlah lauk seperti ayam, bebek, tempe orek, dan juga mie. Selain itu ada pula hasil bumi lainnya yang dibentuk seperti tumpeng.

Baca Juga: Polres Jaksel Kebanjiran Karangan Bunga Penganiayaan Anak Pejabat Pajak: Tangkap Penghasut Penganiaya David

Saat ini ribuan massa buruh mulai menggaungkan orasinya di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.

Di sisi lain sejumlah aparat kepolisian nampak telah melakukan penjagaan dilokasi. Petugas berupaya mengatur agar proses demokrasi tersebut dapat berjalan dengan tertib.

Sebagaimana diketahui, Badan Legislasi (Baleg) DPR pada menyetujui Perppu Cipta Kerja segera dibawa ke Paripurna dan disahkan menjadi UU.

Adapun dalam rapat tersebut dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menko Polhukam Mahfud MD.