INDONESIATRENDS- Beberapa hari terakhir Ibu rumah tangga kembali diresahkan dengan naiknya harga pangan seperti beras dan minyak goreng. Hal itu diperparah dengan kabar minyak goreng murah bersubisidi yang menghilang mendadak di pasaran.
Hal tersebut tentu menyulitakan masyarakat menegah kebawah yang apabila dipaksa membeli produk-produk premium.
Sementara ini belum ada solusi yang dikeluarkan oleh pemerintah, maka dari itu mau tidak mau mereka harus tetap membeli produk premium guna dapur terus mengebul, apalagi beras dan minyak goreng menjadi bahan pokok utama di negeri ini.
Baca Juga: Masjid Al Jabbar Terancam di Bongkar Karena Diduga Sisakan Hutang, , Begini kata Ridwan Kamil
Kedua kebutuhan pokok ini sangatlah vital bagi masyarakat sehingga tak heran ketika terjadi kenaikan atau kelangkaan bisa menimbulkan gejolak di masyarakat. Sebagaiaman diberitakan oleh pikiranrakyat.com berjudul Harga Beras dan Minyak Naik Saat Pemerintah Menunjukkan Data Stok Melimpah
Spekulasi pun kemudian bermunculan terkait kenaikan dua harga bahan pokok tersebut. Ada yang melihat fenomena kenaikan itu sebagai hal yang biasa menjelang datangnya bulan Ramadan, di mana permintaan masyarakat cukup tinggi.
Ada pula yang berspekulasi bahwa apa yang terjadi saat ini dikarenakan adanya penimbunan oleh pihak tak bertanggung jawab. Kemungkinan lain yang juga mengemuka adalah terkait minimnya stok dan tersendatnya distribusi ke pasar.
Baca Juga: Madrid Terus Pepet Barcelona Usai Kalahkan Valencia 2-0
Pemerintah sendiri mengakui adanya kenaikan harga beras dan kelangkaan minyak di beberapa tempat. Bahkan, Presiden Jokowi sudah meminta Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, untuk mewaspadai kenaikan dua bahan pokok ini. Apalagi, hal ini akan berdampak pada inflasi di tanah air. Presiden pun telah meminta agar kondisi tersebut segera distabilkan kembali.
Kementerian Perdagangan mengaku terus berusaha menstabilkan harga dua kebutuhan pokok tersebut. Terkait minyak, Zulkifli menepis terjadi kelangkaan. Dia menegaskan, yang terjadi adalah karena tingginya permintaan akibat beralihnya pengguna minyak premium ke minyak bersubsidi.
Pihaknya pun akan segera menggenjot produksi untuk menambah stok di pasaran dari awalnya 300 ton menjadi 450 ton. Salah satunya dengan meminta perusahaan crude palm oil (CPO) untuk menambah pasokan bahan baku minyak goreng dalam negeri.
Baca Juga: Siap Akhiri Puasa Gelar, Man United Capai Partai Final di Carabao Cup
Sementara itu, mengenai kenaikan harga beras di pasaran karena beras yang dipasok Bulog ke pasar tradisional berkualitas premium. Para perantara atau pedagang memanfaatkan keunggulan beras itu dengan menjual lebih mahal. Harga beras bulog Rp8.300 per kilogram dan pedagang menjual harga beras yang seharusnya Rp9.540 per kilogram menjadi di atas Rp10.000 per kilogram.
Kondisi itu telah dikoordinasikan dengan Bulog untuk mengantisipasi kenaikan beras dengan memasok beras ke pedagang tanpa perantara. Bulog akan menyalurkan 300.000 ton beras pada 16 Februari sebagai upaya untuk menstabilkan harga beras.
Jika melihat kondisi di pasar, banyak pedagang mengakui adanya kenaikan harga tersebut. Seperti dikemukakan pedagang di Pasar Kiaracondong, untuk minyak bersubsidi stok yang ada memang terbatas.
Artikel Terkait
Cegah Kelangkaan Minyak Goreng, Ini Langkah Jitu Menteri Perdagangan
PLN: Ayo Migrasi Minyak Ke Listrik
Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan US$90 per Barel, Ini Pesan Presiden Joko Widodo
Luhut Yakin 2045 BBM Bakal Diganti dengan Minyak Sawit
Luhut Panjaitan Prediksi Harga Minyak Goreng Bakal Naik Jelang Ramadhan